Senin, 12 November 2012

Waspadai Sisi Gelap Dalam Diri Kita

“Beware of you dark side” (Yoda Master, Star Wars)
Setiap orang mempunyai suatu sisi gelap. Itulah yang sering dikatakan orang. Bahkan, seorang humoris dan penulis terkenal Amerika, Mark Twain, sampai-sampai mengatakan, “Everyone is a moon and has a dark side he never shown to anybody” (Setiap orang adalah seperti bulan, mempunyai sisi gelap yang tidak pernah ia tunjukkan kepada orang lain).
Two Face

Tampaknya, apa yang dikatakan Mark Twain sangatlah benar. Bahkan, lebih dari sekadar perlu disadari, sisi gelap ini sangatlah perlu diwaspadai. Masalahnya, dalam kondisi tak terkendali, bagian inilah yang sering merampas kegemilangan dan kesuksesan yang dirintis susah payah bertahun-tahun.
Kita ambil contoh saja, mulai dari seorang atlet, artis, politikus hingga seorang pemuka agama yang punya reputasi begitu tersohor, akhirnya dirusakkan oleh sisi gelapnya sendiri. Biasanya masyarakat umum mulai menghujat dan menjauhi mereka, tatkala sisi gelap ini terungkap. Dan, sampai kapan pun sisi gelap ini akan terus menjadi misteri yang menarik untuk diungkap.
Bicara soal sisi gelap ini memang menarik. Masih ingatkah Anda dengan kisah legendaris terkenal yang berjudul Dr Jekyll dan Mr Hyde karya sastrawan Inggris terkemuka, Robert Louis Stevenson?
Dalam kisah ini diceritakan soal seorang dokter terkemuka yang mempunyai dua sisi kepribadian. Pada suatu saat, dia adalah seorang dokter yang menolong dan membantu orang, menyelamatkan nyawa orang.Namun, setelah meminum ramuan tertentu, dia pun berubah menjadi seorang malaikat maut pencabut nyawa yang berbahaya.
Masih mempunyai hubungan dengan kisah ini, adalah film box office beberapa tahun lalu yakni Star Wars. Dalam salah satu kisahnya yakni serial Return of The Sith, diceritakan soal bagaimana seorang Jedi yang hidupnya terhormat bernama Anakin Skywalkers yang kemudian berubah menjadi pria yang ganas dan berbahaya.
Dua sisi
Ilustrasi dua sisi ekspresi yang berbeda


Kedua tokoh ini pada dasarnya mengingatkan kita soal dua sisi dalam kehidupan kita. Itulah sebabnya salah satu psikolog terkenal, Carl Gustav Jung, menyebutkan bahwa dalam diri setiap orang terdapat bagian yang disebutnya dengan shadow (bayangan).

Shadow ini berisi pribadi sisi gelap yang merupakan kumpulan insting, naluri, dan dorong-dorongan negatif dalam kehidupan kita. Bagaimana nyatanya shadow ini bersemayam pada diri setiap orang, perhatikanlah kedua kisah nyata ini.
Pertama, ada seorang ulama yang setiap hari berbicara soal agama dan memberikan kuliah soal moralitas. Akhirnya, begitu banyak orang mengaguminya karena sering tampil di depan publik dengan retorikanya yang begitu menggugah dan meyakinkan, khususnya jika dia mulai bicara soal moralitas.
Pengikutnya bahkan berkembang dan fans-nya banyak. Namun, tanpa ada yang tahu, si ulama ini ternyata banyak membohongi pengikutnya dengan mengutip uang dari mereka-mereka yang dengan tulus mendermakan uang untuk membantu proyek sosialnya. Akhirnya, kebohongan ini pun terkuak. Saat ketahuan, ternyata sudah bermiliar rupiah dikutip oleh ulama ini dari pengikutnya. Dia pun akhirnya dikucilkan.
Kisah kedua menyangkut seorang direktur sebuah perusahaan yang kehidupannya membingungkan bagi orang-orang di sekitarnya. Di depan publik, si direktur yang juga banyak berbicara di forum-forum nasional ini banyak berbicara tentang manajemen yang jujur dan penuh integritas.
Dia pun mengajari orang soal bekerja sebagai ibadah dan menasihati orang soal keagamaan. Namun, di sisi lain, orang-orang sekitarnya mengetahui bahwa dirinya sangat manipulatif bahkan biasa menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan.
Nah Sobat,kedua kisah ini menggambarkan contoh bagaimana sisi gelap bekerja pada diri setiap orang, tidak peduli betapa terhormat dan bagaimanapun situasinya. Kenyataannya ini yang terkadang jarang disadari dan bahkan kadang sulit ditoleransi oleh orang-orang, saat sisi gelap ini muncul ataupun terungkap.
sisi gelap

Bagaimana Menyikapi Sisi gelap
Bagaimana menyikapi sisi gelap pada diri kita dan orang lain? Hal terpenting, seperti diungkap oleh psikolog yang berbicara soal sisi gelap ini, yakni Carl Jung adalah kesadaran dan penerimaan bahwa setiap orang memiliki shadow-nya sendiri-sendiri.
Inilah bagian sisi yang oleh agama dan ajaran religius kita kerapkali disebut juga sebagai dosa. Karena itu, perlu dipahami bahwa sangat mudah bagi setiap orang untuk terjebak dalam sisi gelapnya. Namun, menyadari kecenderungan ini bukannya kita lantas
harus tunduk pada sisi gelap ini. Dalam film Star Wars, Anakin Skywalker yang berubah menjadi jahat, digambarkan dengan bagus tatkala dia membiarkan sisi gelap mengambil alih kendali atas hidupnya.
Bagi banyak orang, perjuangan melawan sisi gelap ini merupakan suatu pertempuran yang paling menarik dalam sebagian besar dari perjuangan kehidupan manusia. Realita menunjukkan selalu terjadi pertempuran antara sisi gelap dan sisi terang dalam diri kita hingga memunculkan salah satu pemenang.
Untuk itulah, seorang penulis yang juga seorang clinical hypnotherapist Kyle Varner dari Maryland, memberikan tips cara menyikapi secara positif sisi gelap kita ini.
Pertama
menurutnya adalah menyadari kecenderungan adanya sisi gelap kita. Tidak ada seorang pun yang luput dari sisi gelap ini. Justru dikatakan mereka yang paling menggembar-gemborkan bahwa dirinya tidak berada dalam sisi gelap ini, merupakan mereka yang paling mudah terjerumus dalam lubang sisi gelap ini. Karena itu, pertama-tama adalah menyadari pola (pattern) kecenderungan sisi gelap diri kita ini.
Kedua
adalah berusaha tidak melawan, tetapi merenungkan mengapa muncul sisi-sisi gelap tersebut. Di balik sisi gelap tersebut umumnya ada kebutuhan dan keinginan yang mungkin belum terpenuhi, atau tepatnya unfinished business dalam kehidupan kita. Memang sisi gelap tersebut bukannya harus diikuti, tetapi disikapi secara positif bahwa sisi gelap menunjukkan kemanusiaan kita yang nyata. Realita menunjukkan semakin kita melawan semakin besar dorongan dalam diri kita, semakin kita merasa kalut dan terjebak semakin jauh. Menurut Kyle Verner, dengan menyadari dan menerima sisi gelap ini terlebih dahulu, barulah kita bisa belajar mengendalikannya.
Ketiga
adalah mengarahkan energi sisi gelap tersebut untuk meraih kualitas hidup kita. Di satu sisi kita mengakui bahwa kita mempunyai kecenderungan negatif yang muncul dari sisi gelap tersebut, tetapi hal itulah yang sebenarnya bisa menjadikan hidup kita lebih kuat. Khususnya jika kita mampu mengendalikan bahkan menaklukkan sisi gelap tersebut.
Jejak hitam dan putih

Banyak tokoh yang setelah bergumul melawan sisi gelap mereka, akhirnya justru mencapai kualitas diri yang jauh lebih luar biasa. So. berusahalah melawan sisi negatif dari dalam diri kita agar hidup lebih damai, tenang dan mencapai keberhasilan tanpa adanya hambatan. ^^
Credit: Amatiers



Senin, 05 November 2012

Balasan Untuk Jatuh Cinta Diam-Diam


Diam, katanya emas. Jika memang begitu, harusnya orang yang jatuh cinta diam-diam praktis menjadi orang terkaya di dunia. Aku tahu! Mengapa jatuh cinta diam-diam tak kunjung membuat pelakunya kaya? Karena ‘emas’ yang di dapat karena diamnya habis digerogoti rasa penasaran dan kelelahan menebak-nebak.
Sesungguhnya benak orang yang jatuh cinta diam-diam adalah benak yang paling cerewet. Dalam pikirannya, orang yang jatuh cinta diam-diam akan terus berceloteh, bertanya, dan lagi, menebak. Mungkin terlihat tak ada lelahnya. Tetapi sebenarnya tak ada yang pernah menginginkan itu, hanya saja tak ada yang kuasa ketika itu menimpa dirinya.
Pertanyaan demi pertanyaan terus saja menghiasi pikiran. Aku, juga pernah jatuh cinta diam-diam. Kurang atau lebihnya, aku selalu bertanya.
“Apakah dia tahu kalau aku sering memandanginya bahkan ketika dia melakukan aktivitas sekecil apa pun?”
“Apa dia pernah melihatku, menyadari keberadaanku? Atau aku begitu tak nyata?”
“Pernahkah sedikit saja terlintas dalam pikirannya tentang aku?”
“Mengapa dia mengenakan baju dengan warna seperti warna kesukaanku?”
“Mengapa dia menyanyikan lagu favoritku di lorong kelas tadi?”
“Ah, bagaimana bisa dia bercerita ke temannya baru saja menonton film yang sudah berkali-kali aku tonton karena aku sungguh menyukainya?”
“Apakah dia punya perasaan yang sama denganku?”

Aku sering merenung, khususnya di malam hari. Tak mengerti mengapa hubungan antara satu manusia dengan manusia lain bisa begitu rumit, atau dibuat rumit oleh manusia itu sendiri? Entah.
Setahuku, komunikasi bisa meluruskan semuanya, menghilangkan penasaran, menghentikan kamu menebak-nebak. Bicara, dan kamu akan berhenti untuk lelah.
Karena orang yang jatuh cinta diam-diam, cintanya juga bisa berbalas. Balasan berupa penerimaan diam-diam, penolakan diam-diam, atau mungkin diabaikan diam-diam.


Minggu, 04 November 2012

Bisikan Itu Telah Menyelamatkanku..




Usiaku saat itu baru 7 tahun. Gemar melakukan hal-hal yang 'dilarang' oleh kedua orang tuaku. Kata mereka aku ini sangat aktif dan tak punya rasa takut. Kalau orang tuaku bilang aku tak boleh memanjat, aku akan memanjat semakin tinggi. Aku hanya penasaran saja.



Suatu hari, ibu meninggalkanku seorang diri di rumah, karena aku sedang tidur siang. Tampaknya ia pergi ke rumah tetangga di dekat rumahku. Ternyata aku terbangun beberapa menit setelah ibu pergi. Sebenarnya aku ingat bahwa ibu pernah mengingatkan aku untuk tidak bermain korek api di dalam rumah. Namun, begitulah aku, tak mengindahkan pesannya.

Aku duduk di meja dapur. Bersila di atas meja sambil menyalakan korek api dan membakar kertas yang sudah kususun-susun . Sebelum kertas itu habis terbakar, aku akan mematikannya dengan cara memukul-mukul dengan kayu. Dan setelah beberapa kali aku mengulanginya, tiba-tiba serpihan kertas yang masih menyala terbang menyambar gorden di jendela dapur. Aku terdiam, mengamati gorden yang perlahan terbakar. Tak berani bergerak. Tak berani turun dari atas meja dan mematung.

Sebuah bisikan kemudian terdengar, memintaku turun perlahan, kemudian berlari ke pintu keluar dan meminta tolong pada tetangga sebelah rumah. Aku yang awalnya tak punya keberanian melakukannya, kemudian beranjak mengikuti suara itu. Sempat berdiri di pintu keluar dan menoleh ke belakang, aku melihat sesosok anak laki-laki yang usianya mungkin hanya terpaut 1 tahun lebih tua. Ia tersenyum dan menyuruhku pergi.

Aku selamat. Dan rumahku juga. Hanya bagian dapur saja yang berantakan dan dimakan api, namun tak sampai melenyapkan seluruh rumahku.

Belakangan aku tahu bahwa sosok yang kulihat adalah almarhum kakak laki-lakiku. Yang meninggal karena sakit saat aku masih bayi. Terima kasih kakak. kau telah menyelamatkan hidupku.

Diceritakan oleh S.A, 37 tahun




Minggu, 24 Juni 2012

Separuh Porsi Es Krim


Pada suatu hari, seorang anak masuk ke dalam rumah makan yang sangat terkenal dan mahal. Dia masuk seorang diri dan memakai pakaian biasa saja, tidak seperti anak-anak lain yang memakai pakaian yang bagus. Anak itu duduk di salah satu kursi lalu mengangkat tangannya untuk memanggil salah satu pelayan.

Seorang pelayan perempuan menghampiri anak kecil itu lalu memberikan buku menu makanan. Pelayan tersebut agak heran mengapa anak kecil itu berani masuk ke dalam rumah makan yang mahal, padahal dari penampilannya, pelayan itu tidak yakin bahwa sang anak kecil mampu membayar makanan yang ada.

"Berapa harga es krim yang diberi saus strawberry dan cokelat?" tanya sang anak kecil.

Sang pelayan menjawab, "Lima puluh ribu,"

Anak kecil itu memasukkan tangan ke dalam saku celana lalu mengambil beberapa receh dan menghitungnya. Lalu dia kembali bertanya, "Kalau es krim yang tidak diberi saus strawberry dan cokelat?"

Si pelayan mengerutkan kening, "Dua puluh ribu,"

Sekali lagi anak kecil itu mengambil receh dari dalam saku celananya lalu menghitung. "Kalau aku pesan separuh es krim tanpa saus strawberry dan cokelat berapa?"

Kesal dengan kelakuan pembeli kecil itu, pelayan menjawab dengan ketus, "Sepuluh ribu!"

Sang anak lalu tersenyum, "Baiklah aku pesan itu saja, terima kasih!"

Pelayan itu mencatat pesanan lalu menyerahkan pada bagian dapur lalu kembali membawa es krim pesanan. Anak itu tampak gembira dan menikmati es krim yang hanya separuh dengan suka cita. Dia melahap es krim sampai habis. Kemudian sang pelayan kembali datang memberikan nota pembayaran.

"Semua sepuluh ribu bukan?" tanya anak itu lalu membayar es krim pesanannya dengan setumpuk uang receh. Wajah sang pelayan tampak masam karena harus menghitung ulang receh-receh itu. Lalu sang anak mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu dari saku celana belakangnya, "dan ini tips untuk Anda!" ujar sang anak sambil menyerahkan selembar uang tersebut untuk si pelayan.

Sahabat, ada kalanya kita tidak melihat apa yang melekat pada tubuh seseorang saja sebagai penilaian. Bukan hal yang bagus untuk meremehkan seseorang karena melihat penilaian dari luar, Anda tidak akan pernah tahu pada beberapa waktu yang akan datang, seseorang yang Anda remehkan bisa jadi merupakan pengantar rejeki yang tak terduga. :)

Minggu, 17 Juni 2012

Belajar Mencintai Bunga Dandelion





Seorang pria yang sangat bangga akan rumah dan halamannya yang indah merasa jengah akhir-akhir ini. Halaman rumahnya selalu ditumbuhi bunga indah warna-warni, semua berjejer rapi dan tampak menawan, banyak orang memuji halaman rumah pria tersebut. Maka tak heran jika dia merasa jengkel dengan kehadiran bunga-bunga dandelion di sana.

Dandelion adalah tanaman liar yang sangat mudah tumbuh dan berkembang. Bunga ini menghasilkan biji-biji berbentuk kapas yang bila diterbangkan angin bisa langsung tumbuh di manapun dia mendarat. Pria tua itu sudah berusaha mencabut semua dandelion di halamannya, tetapi usahanya selalu gagal karena bunga itu selalu tumbuh.

Karena rasa bencinya pada dandelion, pria itu akhirnya mengirimkan surat pada dewan kota. Dia menanyakan apakah ada kebijakan dewan kota untuk membasmi tumbuhan liar yang merusak halamannya. Lalu dewan kota mengirimkan balasan surat yang bertuliskan, "Cara untuk mengatasi masalahmu adalah belajar mencintai dandelion itu."

Pria tua itu akhirnya belajar bahwa dandelion yang selama ini selalu buruk di matanya, perlahan menjadi bunga-bunga yang indah. Warna kuning saat dandelion berbunga tampak menawan dan mewarnai halamannya menjadi lebih ceria. Saat dandelion menjadi kapas-kapas, halamannya bagai awan halus dan lembut. Sejak saat itu, sang pria membiarkan halamannya ditumbuhi dandelion yang awalnya sangat dia benci.



Kebijakan Dari Gadis Kecil Yang Buta




Seorang wanita berusia 25 tahun mengunjungi sebuah sekolah anak-anak berkebutuhan khusus, namanya Dahlia. Di sana, dia mempelajari kebiasaan dan perilaku anak-anak tersebut. Sebagai seorang calon guru, Dahlia diharuskan mampu berinteraksi dengan mereka dengan baik. Dia mendapat kelas yang berisi anak-anak tunanetra, mereka belajar membaca huruf-huruf braille.

Wanita muda itu tertarik dengan salah seorang anak perempuan yang terlihat lebih ceria dibandingkan anak-anak lain. Dahlia memutuskan untuk berbincang-bincang. Setelah berkenalan, anak perempuan itu mengaku bernama Rara dan berusia sepuluh tahun.

"Kamu senang sekolah di tempat ini, Rara?" tanya Dahlia.

"Aku senang, karena banyak temanku di sini," jawab Rara sambil tersenyum.

Melihat senyum itu, Dahlia merasa kasihan, dia tidak membayangkan bagaimana rasanya tidak bisa melihat dunia dan semua hal hanya berwarna hitam.

Kemudian mereka makin akrab dalam perbincangan. Rara mengatakan bahwa dia sebelumnya bisa melihat, tetapi sebuah kecelakaan mengambil penglihatannya saat dia berusia enam tahun.

Mendengar cerita itu, Dahlia semakin iba dan merasa iba dengan gadis kecil bernama Rara. Dia masih kecil dan kehilangan dunianya. Tak terbayang jika hal itu terjadi pada padaku, begitu pikir Dahlia.

"Apa kamu selama ini tidak merasa sedih?" tanya Dahlia kepada Rara yang ada di sampingnya.

Gadis kecil itu tersenyum manis sambil menggelengkan kepalanya, lalu dia mengatakan. "Dalam pandanganku, orang lain juga buta. Jadi aku tidak merasa sedih karenanya."

Dahlia ikut tersenyum lalu memeluk Rara. Siapa sangka bahwa jawaban itu mampu membuat hati Dahlia bergetar. Dahlia menyesal karena dia hanya bisa merasa iba kepada Rara, sedangkan Rara menerima kondisi dirinya dengan lebih bijaksana, dan senyum yang masih mengembang di bibirnya.



Lihatlah Yang Tak Terlihat






Seringkali kita harus percaya (bertumpu) pada insting kita. Banyak hal di dunia ini yang memang tidak masuk akal. Banyak hal juga yang tidak seperti kelihatannya. Oleh karena itu, kita perlu melihat jauh melampaui apa yang dapat kita lihat.

Saat pasangan Anda malah tampak asyik berjalan-jalan ke mall, padahal ibunya sedang sakit keras, apa yang akan Anda pikirkan tentang dia?

Sekilas pada awalnya, Anda pasti kecewa. "Ibu sakit, kamu kok malah asyik jalan-jalan ke mall si mas..." Mungkin demikian pikiran Anda. Anda berpikir dia tidak peduli. Lalu, pikiran Anda merambat ke mana-mana dan kekecewaan terus berlanjut.

Sampai suatu kelak, Anda mendapati dia menangis tersedu-sedu di dalam mobil, sendirian. Anda baru menyadari bahwa pasangan Anda ternyata bukanlah orang yang dapat menyalurkan kesedihan dengan baik. Dia tidak tahu harus bagaimana untuk melampiaskan dukanya.

Contoh di atas hanyalah salah satu contoh bahwa apa yang terjadi kerap kali tidak seperti yang sebenarnya. Kita sebagai manusia kerap tertipu oleh mata, apa yang kita lihat dan penilaian kita sendiri.

Oleh sebab itu, seringkali kita perlu mendengar dan mempercayai hati kita, insting kita, lebih dari mata kita sendiri. Dengarkan hatimu!

Seorang bijak berkata, salah satu cara untuk mengetahui apakah tindakan kita sudah benar atau malah salah adalah melalui rasa damai.

Jika kita melakukan sesuatu dan kemudian timbul rasa sesal, bersalah, tidak enak, sedih atau perasaan negatif lainnya, maka besar kemungkinan apa yang kita lakukan itu salah. Demikian juga sebaliknya.

That's why, listen your heart!

Kepada Kamu, Tolong Bangunkan Aku




Kamu, yang masih terperangkap dalam kotak itu, kotak kenangan. Kotak yang tak pernah ingin kamu buka, tetapi sudah bisa membuatmu tersesat dengan hanya membayangkannya saja. Sejenak aku pikir akulah orang yang tepat menyelamatkanmu dari sana. Namun siapa orang paling sulit untuk ditolong? Orang yang tak mau ditolong.
Entahlah, ini antara kamu yang tak mau kutolong, atau malah kamu meminta tolong pada kenanganmu. Rasanya seperti tarik-menarik. Aku tarik kamu ke depan, tapi sepertinya kenanganmu lebih keras menarikmu ke belakang. Kadang aku melonggarkan genggamanku hanya demi menjaga tali antara aku, kamu, dan kenanganmu tak putus. Aku tak mau mendapati kamu terjatuh ke pusara kehampaan, tanpa aku. Di sisi lain, aku tak ingin kamu lepas.
Besok, ketika aku terbangun lagi, aku selalu penasaran. Sampai kapan kamu mau tinggal di sana? Aku sudah mengulurkan tangan, tangan penuh luka karena memperjuangkanmu.
Kamu, selalu menjadi sosok yang ingin kukibarkan di hati. Kuperjuangkan bebas dari rindu, apalagi sepi. Aku rela pasang badan menghadapi gengsi.
--

Kurasa, wajahmu terbuat dari racikan hujan pada jendela beserta embunnya. Dan jika aku melihatnya dalam sebuah perjalanan, tak ada rasa yang bisa menggambarkan selain kata.
Kamu, kapanpun kamu melihatku tertidur, entah karena terlalu lelah memperjuangkanmu, atau terlalu bosan menunggumu, jangan bangunkan aku. Kamu, tolong bangunkan aku, hanya ketika kamu sudah beranjak dari kenangan itu.



Sabtu, 16 Juni 2012

Hujan, Sepi dan Kenangan

                                   
                                  



Ketika hujan turun, aku selalu berterima kasih. Berterima kasih kepada hujan, karena telah memberiku kesempatan untuk melamun. Bagiku, saat hujan adalah saat yang tepat untuk melamun. Melihat tetesan hujan dari jendela yang terlihat seperti memaksa untuk masuk tapi terhalang kaca jendela. Menatap kumpulan tetesannya yang bersatu menjadi sebuah aliran air menuruni kaca jendela, seolah mereka tak lagi ada harapan untuk masuk, dan rela untuk luruh jatuh ke tanah.

Entah mengapa, hujan yang datang beramai-ramai itu hanya menghadirkan sepi. Apakah hujan terdiri atas 1% air + 99% kesepian? Jika benar begitu, yang tersisa hanya 100% kenangan.

Namun, bahkan setelah hujan berhenti pun kesepian itu tak kunjung luruh bersama aliran air hujan. Masih tetap menggantung seperti tetesan embun di pucuk daun.

                                     

Aku Hanya Ingin Mencintai, Bukan Melukai







Mencinta adalah mengambil risiko tak dicintai kembali. Mencintai tanpa harus memiliki? Aku rasa hanya ada dalam dongeng. Setiap cinta, sedikit atau banyak, akan meminta kembali, meskipun hanya berupa senyuman bahwa dia cukup bahagia disajikan cinta walaupun tak punya cinta untuk membalas.

Mencintai diam-diam adalah sebuah keharusan menyiapkan diri mendapat balasan cinta diam-diam pula, atau penolakan diam-diam juga.

Semua orang hanya ingin mencintai dan dicintai. Namun mana yang harus didahulukan? Mencintai atau dicintai? Beberapa orang mencintai dan berharap dicintai, beberapa lainnya hanya akan mencintai jika ia dicintai terlebih dahulu. Ada persamaan hasil antara kedua hal tersebut, luka.

Pengharapan selalu berbanding lurus dengan kemungkinan kekecewaan yang didapat. Semakin kamu berharap, maka semakin besar kemungkinan kamu akan kecewa.

Mencinta seperti menggenggam seekor burung. Jika kamu menggenggamnya terlalu erat, maka akan mati. Namun jika menggenggamnya terlalu longgar, dia akan pergi. Jika kamu melakukan salah satu dari kedua hal tersebut, tetap hasil akhirnya adalah luka. Di hatimu, atau hatinya.

Pilih mana? Aku selalu benci pilihan, tapi lebih benci lagi jika tidak punya pilihan sama sekali. Ada kalanya ketika kamu hanya ingin mencintai, kamu hanya berakhir dengan melukai.

Aku lebih baik dilukai, karena ketika kamu dilukai kamu selalu punya objek untuk disalahkan, dimaki-maki. Apa bedanya dengan melukai? Melukai orang lain, apalagi orang yang kamu sayang, hanya menyisakan dirimu sendiri untuk disalahkan. Selamanya, kamu hanya bisa menyalahkan diri sendiri.


                                      




“Kamu hanya bisa melihat dirimu hancur di depan bayanganmu sendiri.“

--

Aku hanya ingin mencintai, bukan melukai.

Hanya Sebuah Titik Dua dan Kurung Tutup :)



                                                 

Pernahkah kamu mengenal seseorang yang punya pengaruh besar terhadap dirimu, bahkan terlalu besar? Aku, pernah...


Seseorang seperti itu adalah seseorang yang istimewa. Seseorang yang istimewa bisa menjungkirbalikkan mood-mu dalam sekejap. Dia bisa membuatmu yang sedang dalam suasana hati sumringah menjadi diam dan menekuk muka dalam satu kedipan saja. Sederhananya, ketika dia tersenyum aku semakin tersenyum. Namun ketika dia cemberut, apapun suasana hatiku, spontan wajahku ini menjadi kusut.


Ah, apakah ini sebuah ketergantungan? Kamu selalu membuatku khawatir. Khawatir jika kamu pergi, senyumku ini akan bergantung pada senyum siapa lagi?


Sadarkah kamu pengaruhmu begitu besar buatku? Ketika aku kecewa, sedih, bahkan marah, satu simpul senyummu bisa mengembangkan senyumku yang terkubur dalam tanah hati yang gelap.


Sayang, mudah sekali bagimu melengkungkan garis bibirku ke atas atau ke bawah. Kamu tinggal pilih. Jadi aku mohon, tetaplah tersenyum, untukku, bersamaku.


Walaupun hanya sebuah titik dua dan sebuah kurung tutup :)


Maaf, Aku Tidak Sengaja!





Aku tidak sengaja jatuh cinta. Aku tidak sengaja mencuri-curi pandang ketika aku bersama kamu. Dan ketika kamu melihat ke arahku, aku tidak sengaja membuang pandanganku sejauh-jauhnya, lebih jauh dari rekor lempar lembing yang pernah tercipta, hanya untuk tetap menjaga kamu tidak tahu aku sedang memandangmu.

Aku tidak sengaja merasa senang berada dalam satu momen bersamamu. Aku tidak sengaja mengharapkan kamu ada ketika kamu dan aku tidak dalam ruang dan waktu yang sama. Celingukanku membuktikannya.

Aku tidak sengaja berharap semua barang yang kupinjamkan padamu tidak kamu kembalikan sekaligus. Aku tidak sengaja berharap kamu meminjam satu barang lagi dariku setiap kamu mengembalikan barang lainnya. Semuanya tidak sengaja beralasan agar kita tetap bertemu.

Aku tidak sengaja mengaktifkan phenylethylamine dari sistem limbik otakku saat dekat kamu. Dan itu memicu euphoria. Aku tidak sengaja sangat suka suara tawamu terhadap leluconku. Aku tidak sengaja panik jika kehabisan bahasan obrolan ketika aku berbincang dengan kamu. Rasanya dimensi waktu lari terbirit-birit jika aku sedang bersama kamu, seolah kebersamaan aku dan kamu begitu menakutkan bagi waktu.

Ketika pagi menjelang, handphone-ku adalah yang pertama ku-check. Aku tidak sengaja kecewa jika ada SMS namun bukan kamu pengirimnya. Aku tidak sengaja khawatir jika tidak tahu kabarmu.

Demi Tuhan, aku tidak sengaja uring-uringan ketika kamu tidak ada di tempat biasanya ketika aku cari. Aku tidak sengaja mencari tahu banyak hal tentangmu.
Aku tidak sengaja jatuh cinta kepadamu. Aku tidak sengaja benci membayangkan ini semua hanya pesan yang gagal aku decode dengan baik. Pesan yang kamu kirimkan begitu rumit, atau alat pen-decode-ku yang kalut tertutupi canggung, takut, rindu, cemas, harap, dan kawan-kawannya?

Aku tidak sengaja menjadikanmu “karena” dalam setiap “mengapa” yang bermuara di benakku.

Maaf, aku tidak sengaja…

Kamu tidak harus sengaja untuk jatuh cinta.

*Dua teori yang pernah aku dengar: 1) Otak tidak bisa menerima kata ‘tidak’ 2) Tiada ketidaksengajaan di dunia ini.

--

ditulis setelah melewati bersama momen-momen berharga dalam hidup, untuk kamu..